Belajar Menulis

Menulis merupakan aktivitas berfikir yang cukup menguras energi. Tidak banyak orang yang mampu menulis berjam-jam dalam sehari. Karena ada otak yang bekerja sangat keras dalam menulis. Tapi, meski demikian, menulis dalam ranah profesi termasuk salah satu jajaran elit dan prestise. Karenanya banyak juga yang ingin belajar menulis sehingga mencapai tingkatan professional dalam menulis.

Belajar menulis membutuhkan persiapan mental dan spiritual. Ketika Anda memutuskan untuk mempelajari dan mendalami ilmu menulis maka perkara mental ini adalah pondasi paling utama. Orang yang tidak memiliki mental yang kuat dan tangguh dalam menulis akan tumbang dan mudah berputus asa. Selain itu diperlukan juga faktor spiritual. Disini spiritual dalam cakupan yang lebih luas. Maka poin yang saya sampaikan adalah spritual dalam kerangka emosi dan ketenangan dalam berfikir. Jika ada emosi yang stabil dan ketenangan yang juga stabil maka dalam belajar menulis akan mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Tapi sebelum kita berbicara banyak hal tentang belajar menulis ini mari kita pahami dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan menulis? Apakah yang dimaksud disini adalah berupa menulis artikel atau Jasa Penulis Artikel atau bagaimana. Yuk lanjutin membaca!

www.pexels.com

Memahami Aktivitas menulis

Tulisan ini kita awali dengan bagaimana menulis memiliki tempat dan maqam tersendiri dalam dunia profesi. Bahkan banyak juga yang tertarik untuk menekuni meski itu berat. Sehingga masih banyak yang berkeinginan untuk belajar menulis. Nah, sebelum itu mari kita salami dulu bagaima sebenarnya pemahaman tentang aktivitas menulis tersebut.

Menulis sebenarnya merupakan aktivitas untuk menciptakan suatu catatan atau pesan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan asksara atau tulisan. Adapun media dari menulis ini bisa berupa kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil atau juga qolam (semacam pensil yang langsung dicelupkan ke tinta). Pada masa dahulu, menulis merupakan aktivitas atau kegiatan menggunakan gambar. Contohnya tulisan hieroglif pada zaman mesir kuno.

Pada generasi selanjutnya, pasca mesir kuno muncullah aksara atau huruf-huruf yaitu sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria yang pada zaman sekarang dikenal dengan Iraq menciptakan tanda-tanda pada tanah lihat. Tanda-tanda tersebut merupakan gambaran akan suatu bunyi dengan dibentuk menjadi huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda. Pada generasi selanjutnya, dari generasi sesudah ini aktivitas menulis berkembang menjadi lebih pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka akan mudah diterbitkan.

Dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi dan media komunikasi, kegiatan atau aktivitas menulis juga mengalami perkembangan dengan sangat pesatnya di seantero dunia. Melalui media elektronik, setiap orang dapa memperoleh bahan penulisan dari internet. Sehingga beberpa orang bahkan penulis lebih efesien waktu, biaya dan tenaga dalam hal pengumpulan bahan untuk materi menulis.

Selain itu, penulis juga bisa berbagi tulisannya dimanapun ia berada dengan menggunakan teknologi berbasis internet. Begitu juga dengna para pembaca akan lebih mudah untuk melihat tulisan-tulisan penulis yang digemarinya. Hal ini sangat berdampak pada kemudahan dalam melakukan aktivitas menulis bahkan belajar menulis.

www.pexels.com

Langkah-langkah dan Proses Belajar Menulis

Menulis merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang bisa dilakukan oleh siapapun yang ingin meluangkan waktu untuk menulis. Lebih-lebih zaman sekarang ini, banyak seklai peluang atau wadah publikasi baik di media online maupun media cetak. Maka, menuliskan jika dikembalikan kepada esensinya sebagai aktivitas menulis atau menuangkan pikiran lewat rangkaian kata-kata, maka menulis sebenarnya bisa dimana saja dan kapan saja. Hasil tulisan kadang tidak harus juga dipublikasikan karena banyak orang yang menulis hanya sebagai pelepas dahaga atau ingin menumpahkan perasaan lewat tulisan yang kemudian hanya dikonsumsi sendiri. Misalnya menulis catatan harian yang mana kalau zaman dahulu ada buku diary. Biasanya buku diary ini hanya untuk dikonsumsi sendiri.

Namun, dewasa ini ada semacam catatan harian yang sengaja dipublikasikan sebagai eksistensi diri katakanlah blog yang dimaksudkan agar memiliki pengunjung dan pembaca yang banyak. Hanya saja ragam dari tulisan yang ada di blog ini juga beragam dan bervariasi. Ada yang kemudian menulis artikel dan bahkan memberikan tawaran berupa Jasa Penulis Artikel ke beberapa instansi atau perorangan. Disatu sisi bisa memenuhi hasrat menulisnya, sisi lain juga bisa menjadikan ajang latihan bahkan bisa menghasilkan.

Dalam menulis, penting kiranya belajar menulis. Kenapa? Karena hal ini akan menunjukkan kualitas dan kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak disadari. Sehingga dengan adanya pembelajaran yang khusus diharapkan menulis bisa menyenangkan sekaligus bisa berkualitas. Bahkan produktivitas menulis menjadi semakin meningkat.

Produktivitas menulis kadang menjadi momok bagi sebagian besar penulis tidak terkecuali penulis pforesional. Maka hal ini harus dicari juga jalan keluarnya sehingga tulisan-tulisan tetap mengalir setiap harinya. Artinya produktivitas ini kadang-kadang juga menjadi suatu persoalan yang harus disiasati sehingga tidak terksesan madek.

Pada kesempatan ini akan diulas bagaimana menumbuhkan produktivitas menulis di diri penulis. Belajar menulis adalah proses dari menghadirkan karya tulisan itu sendiri. Tapi penting juga dirangkum langkah-langkah agar belajar menulis ini tetap berjalan pada arah yang jelas dan terukur.

  1. Berikan Dirimu Seutuhya Untuk Sebuah Aktivitas Menulis

Langkah pertama agar dalam belajar menulis tetap berada pada jalan yang benar adalah berikan diri seutuhnya untuk sebuah aktivitas menulis. Seorang penulis pemula bahkan yang sudah berpengalaman sekalipun kalau mau menulis itu diri harus benar-benar niat untuk terjun secara utuh dalam dunia menulis. Jangan melakukan aktivitas lain, selain menulis dalam artian lain fokuslah dalam kegiatan atau aktivitas menulis.

  1. Mulailah Membuat Judul Yang Kadang Jarang Dilakukan Oleh Penulis Pemula

Langkah selanjutnya adalah mulailah membuat judul. Hal ini kadang jarang dilakukan bagi mereka yang ingin menulis atau masih belajar menulis. Padahal sebelum menulis, harusnya menyiapkan judul terlebih dahulu. Dan judul yang dibuat selalu bersifat universal mewakili keseluruhan ide tulisan. Judul adalah maping yang medasar.

  1. mulailah menyusun paragraf demi paragraf

langkah berkutnya yaitu mulai menyusun paragraf demi paragrapf. Banyak juga yang kadang dalam belajar menlis yang masih enggan melakukan ini. Beberapa orang yang menikmati cara menulis cepat, dimana semua paragraph ditulis dahulu baru kemudian dilakukan proses editing. Tapi, ada juga opsi lain dengan proses editing bertahap, setiap paragraph dicermati dengan seksama. Tangan memang mengetik, tapi bola mata fokus menatap layar sambil editing.

  1. Lakukan Editing Simultan

Berikutnya yaitu melakukan proses editing secara simultan yaitu proses editing saat sedang menulis. Hal ini akan melatih penulis atau yang sedang belajar menulis untuk terhindar dari typo.

  1. Selalu Ingat Satu Hal Dulu, Bahwa yang Lama dari Proses Menulis adalah Editingnya

Selanjutnya, sangat penting kiranya diingat bahwa yang lama itu bukan proses menulis suatu tulisan melainkan proses editingnya. Penulis yang cerdas selalu mau mengedit tulisannya sendiri sehingga enak dan layak dibaca. Meski sudah editing simultan, namun di akhir tetap akan ada proses editing lagi. Mungkin bisa dinamakan editing final.

www.pexels.com
  1. Hadirkan Ide atau Munculkan Ide

Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya dalam proses menulis atau belajar menulis adalah menemukan atau menghadirkan ide. Persoalan yang sangat klasik adalah bagiaman memunculkan ide atau tema dalam menulis. Untuk hal ini akan dibahas pada point ke-7.

  1. Ide Awal Terperangkap oleh Judul

Poin selanjutnya dalam menulis atau belajar menulis adalah tentang ide menulis sebagaimana yang disinggung pada poin nomor 6. Sebenarnya ide awal atau awal mula ide itu bisa terperangkap dalam judul yang telah kita pilih. Judul sekaligus topik. Ketika dirasa macet ditengah jalan. Bahkan mandek dan tidak bisa melanjutkan menulis. Pandangilah judul atau renungkanlah kembali judulnya.

  1. Ide Menulis juga Didapatkan dari Memori atau Kenangan

Berikutnya adalah tentang ide menulis sebenarnya bisa didapatkan dari memori atau kenangan. Dimana memori atau kenangan ini telah disimpan informasi hasil dari pengalaman selama ini. Seorang penulis harusnya banyak belajar dari pengalaman. Banyak membaca informasi, agar memorinya dan kenangannya kaya akan bahan ide atau gagasan dalam menulis.

  1. Menulis Akan Jadi Lancar, kalo Banyak Membaca

Poin kesembilan dalam belajar menulis adalah membacalah dengan kuantitas yang berlebih. Semakin banyak membaca, maka akan semakin mudah menulis atau merangkai kata. Membaca dalam konteks ini sebaikanya tidka dilakukan saat proses menulis. Tapi jauh-jauh hari sebelum proses menulis dilakukan. Kenapa? Agar tulisan yang ditulis terhindar dari plagiarisme. Coba kunjungi website thisnetworth untuk belajar dari penulis-penulis yang sudah menelurkan banyak tulisan. Siapa tahu anda bisa mendapat inspirasi.

  1. Katakan Haram pada Plagiarisme

Seorang penulis yang baik dan juga seorang penulis sejati akan mengatakan tidak pada plagiarism. Karena bagi penulis sejati plagiarism adalah tindakan biadab. Bahkan haram hukumnya melakukan plagiarisme.

  1. Selesaikan Tulisan

Selanjutnya poin penting dalam menulis itu adalah menyelesaikan tulisan. Selesaikan tulisan hingga sampai jadi. Maksudnya biasakan untuk menulis secara utuh kerangkanya. Jangan berupa uraian yang terlalu singkat. Tulisan jadi akan mudah dikembangkan, bahkan jika harus diinapkan pun untuk ditulis esok hari.

  1. Ide Tulisan Hadir dari Banyaknya Pengalaman Aktivitas Motorik

Berikutnya adalah ide tulisan hadir dari banyaknya pengalaman aktivitas motorik. Maksdunya adalah ide itu lahir bukan hanya lewat tulisan atau lewat suatu bacaan tertentu. Namun, ide juga bisa hadir lewat banyak gerak dan beraktivitas. Banyak melakukan aktivitas di luar ruangan bahkan sibuk dengan agenda-agenda tertentu.

  1. Luangkan Waktu Untuk Tamasya atau Jalan-jalan akan Memberikan Ide yang Faktual dan Fresh

Selanjtunya adalah dalam memunculkan ide dalam menulis adalah luangkan waktu untuk tamasya atau jalan-jalan yang mana hal ini akan memberikan ide yang segar, factual dan fresh. Namun, juga patut juga diperhatikan bahwa kebanyakan jalan-jalan adalah bencana bagi penulis bahkan yang lagi belajar menulis. Karena menulis selalu butuh keheningan dan tempat yang damai, tenang dan tidak habis waktu dengan jalan-jalan.

  1. Perluas Pergaulan

Ini juga tidak kalah pentingnya bahwa penting kiranya memperluas pergaulan. Banyak-banyaklah bergaul di komunitas menulis. Mungkin ini terkesan pilih-pilih teman, tapi begitulah harusnya penulis tumbuh. Jangan sampai komunitas justru membuat penulis hanya terbawa dan hanyut dalam pergaulan untuk melepas lelah belaka atau sekedar ingin kelihatan lebih keren atau apalah. Karena banyak bicara dan sedikit kerja adalah bencana bagi penulis.

  1. Bacalah Tulisan dan Yakinkan Diri Bahwa Kamu Menerimanya

Berikutnya adalah bacalah tulisan dan yakinkan diri bahwa yang menulis menerima tulisannya. Maksudnya penting sekali membiasakan diri membaca tulisan sendiri dan meyakinkan diri bahwa kamu menerimanya. Bahkan sampaikan juga pada diri sendiri bahwa tulisan yang ditulis sungguh sempurna.

www.pexels.com
  1. Tulisanmu Adalah Kualitas Kamu

Berikutnya adalah tulisanmu adalah kualitas kamu. Maksudnya tulisanmu adalah harga dirimu. Kalau kamu tidak suka, jangan paksa orang lain untuk menyukai tulisanmu.

  1. Arsipkanlah Tulisan dan Karya Tulis

Selanjutnya langkah dalam menulis dan belajar menulis adalah melakukan pengarsipan tulisan dan karya yang telah ditulis. Artinya membiasakan diri  membuat arsip akan menjadi portofolia karir kepenulisan di bidang atau di dunia menulis. Atau Anda juga bisa mencoba kolaborasi denga Jasa Penulis Artikel.

  1. Kalau Anda Tidak Arsipkan Tulisan Anda Berarti Anda Telah Membuang Karya Anda Sendiri

Langkah berikutnya adalah masih masalah arsip yaitu kalau penulis tidak mengarsipkan tulisannya, maka tulisan atau karya yang telah ditulis ibarat membuang karya sendiri. Karena penulis yang tidak mengarsipkan tulisannya tersebut akan tidak mudah untuk mengakses tulisannya tersebut. Dan ini akan bahaya bila penulis tersebut adalah seorang penulis yang bekerja pada bidang media cetak maupu online.

  1. Cintailah Dunia Penulis

Mencintai profesi adalah kunci sukses terhadap dunia yang kita tekuni, maka cintailah dunia penulis kalau ingin sukses dalam menulis bahkan yang masih belajar menulis.

  1. Perbanyaklah Olah dan Jalani Hidup Sehat

Yang terahir adalah jagalah kesehatan misalnya dengan olahraga yang teratur dan jalani pola hidup sehat. Karena ini akan berpengaruh pada kinerja dan produktivitas menulis si penulis. Kalau kesehatan terjaga maka besar peluang untuk menghasilkan lebih banyak karya tulis.

Demikianlah langkah-langkah dalam menulis dan belajar menulis yang baik. Langkah-langkah diatas apabila dipraktekkan dengan telaten, fokus dan konsisten akan menjadikan Anda sebagai penulis yang handal.

Selanjutnya, setela hkita membahas tentang menulis, langkah-langkah dalam belajar menulis, kita akan ulas juga tentang tujuan dan faedah menulis.

Tujuan-Faedah Menulis dan Belajar Menulis

  1. Tujuan Menulis dan belajar Menulis
  • Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat maupun yang terjadi di muka bumi ini.
  • Membujuk melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukakannya. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila penulis mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna.
  • Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang.  Orang-orang yang berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.
  • Menghibur fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian  sibuk beraktifitas.
  1. Faedah Menulis dan Belajar Menulis

Kemampuan menulis permulaan memiliki manfaat terutama pada kemampuan menulis lanjutan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, faedah tersebut antara lain:

  • Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.
  • Meningkatkan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat.
  • Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan.
  • Kegiatan tulis menulis meningkatkan kemampuan untuk pengaturan dan pengorganisasian.
  • Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya penulisan pribadi dan terbiasa mencari pengorganisasian yang sesuai dengan gagasannya sendiri.

Selain itu, para pakar juga melihat banyak sekali tentang faedah dalam menulis ini yaitu Sabarti dkk. Menurutnya ada delapan faedah dari menulis, diantaranya:

  • Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan kita tentang topik yang dipilihnya. Dengan mengembangkan topik itu kita terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dibawah sadar.
  • Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan kalau kita tidak menulis.
  • Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yag ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
  • Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, permasalahan yang pemula masih samar menjadi lebih jelas.
  • Melalui tulisan kita dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan kita secara objektif.
  • Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret.
  • Dengan menulis kita aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap informasi.
  • Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib.

Selain tokoh dan pakar di atas, ada lagi pakar lain yang bernama Bernard yang mana mengemukakan enam faedah dari menulis dan belajar menulis, yaitu:

  • Suatu sarana untuk pengungkapan diri (a tool for self-expression), yaitu suatu sarana untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
  • Suatu sarana untuk pemahaman (a tool for understanding), yaitu sewaktu mengarang seseorang merenungkan gagasannya dan menyempurnakan penangkapannya terhadap sesuatu hal sehingga akhirnya ia dapat memperoleh pemahaman yang baru atau yang lebih mendalam tentang hal yang ditulisnya itu.
  • Suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan harga diri (a tool to help developing personal satisfaction, pride, and feeling of self-worth), artinya rasa bangga, puas, dan harga diri dapat membangkitkan kepercayaan terhadap kemampuan sendiri untuk menciptakan karya-karya tulis lainnya.
  • Suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadap lingkungan sekeliling seseorang (a tool for increasing awareness and  perception of one’s environment), maksudnya dengan sering mengarang seseorang meninggikan kesiagaan inderawinya dan mengembangkan daya serapnya pada tingkat kejasmaniahan, tingkat perasaan maupun tingkat kerohaniahan.
  • Suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah (a tool for active involvement, not passive acceptance), artinya dengan mengarang, seseorang dapat mengemukakan gagasan, menciptakan suatu, dan secara aktif melibatkan diri dengan ciptaannya.
  • Suatu sarana untuk mengembangkan suatu pemahaman tentang dan kemampuan menggunakan bahasa (a tool for developing an understanding of and ability to use the language), artinya kegiatan mengarang bermanfat membantu tercapainya kemampuan membaca dan mengerti apa yang ditulis.

Demikianlah segala hal terakait menulis, defenisi menulis, langkah-langkah dalam belajar menulis dan manfaat-faedah dari menulis yang bisa dipaparkan. Agar Anda memilik jam terbang dalam menulis, mungkin bisa dicoba dengan Jasa Penulis Artikel. Semoga setelah membaca artikel ini Anda menjadi lebih termotivasi dalam menulis. Selamat Menulis!