Tentunya anda sering kali mendengar mengenai perusahaan jasa yang tidak asing lagi di telinga. Pastinya banyak orang yang termasuk juga Anda mengetahui apa itu mengenai perusahaan jasa. Apalagi jika jasa tersebut berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang tentunya sangat dikenal oleh masyarakat seperti misalnya jasa laundry, fotocopy, travel, sampai dengan jasa ojek online. Adapun untuk perusahaan Jasa sendiri adalah suatu perusahaan yang memiliki kegiatan utama untuk melakukan penjualan serta penawaran dalam bentuk layanan jasa. Dikarenakan adanya proses kegiatan serta produk yang diberikan menjadikan suatu akuntansi jasa tentunya berbeda dan idealnya perusahaan jasa tentunya akan memiliki suatu proses akuntansi yang terbilang lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Siklus Serta Jenis Akuntansi Jasa Yang Harus Anda Ketahui
Ada banyak karakteristik yang mendasari adanya perusahaan jasa serta merujuk pada pengertian dari perusahaan jasa tersebut. Seperti tidak adanya kesediaan produk secara fisik, kegiatan utama yaitu penjualan jasa untuk hasil yang didapatkan tidak sama tidak memiliki harga pokok untuk suatu produksi tidak terdapat standar untuk harga serta beberapa hal lainnya yang menjadi landasan dari munculnya akuntansi perusahaan jasa. Untuk siklus dari akuntansi jasa ini tentunya sangat penting untuk diketahui dengan begitu nantinya laporan yang diberikan akan lebih rapi dan benar. Dan berikut ini siklus dari akuntansi perusahaan jasa yang bisa anda ketahui :
- Yang pertama yaitu dalam mengidentifikasi serta menganalisis transaksi
- Kedua yaitu melakukan pencatatan transaksi pada jurnal
- Melakukan postingan pada buku besar
- Susunan untuk neraca saldo atau satu penyusunan dengan rapi untuk neraca saldo
- Adanya penyusunan jurnal serta neraca saldo untuk penyesuaian
- Melakukan suatu penyusunan untuk laporan keuangan
- Penyusunan pada jurnal penutup serta berbagai akuntansi jasa lainnya.
Selain dari siklus tersebut juga terdapat berbagai jenis transaksi untuk akuntansi jasa seperti transaksi pembelian, pendapatan, pembayaran beban beban, penerimaan piutang, penanaman investasi atau modal, serta berbagai jenis transaksi pada akuntansi jasa lainnya yang dihadirkan cukup lengkap untuk memudahkan kedua belah pihak baik itu pemberi jasa serta penerima jasa pada suatu kegiatan.